What's new
Magazine Information
FRI VOL X/9 2015
Editorial

Inovasi Ingridien Pangan

Perkembangan ilmu dan teknologi pangan terjadi sedemikian pesatnya. Hal ini didorong oleh tingkat kebutuhan konsumen yang semakin tinggi. Konsumen menghendaki pangan yang lebih menyehatkan, lebih tahan lama, lebih praktis, lebih enak, dan lainnya. Tuntutan tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi industri pangan untuk terus melakukan inovasi, diantaranya melalui inovasi di bidang ingridien pangan.

Ingridien pangan adalah salah satu faktor kunci pendorong inovasi dalam industri pangan. Terdapat beberapa jenis ingridien pangan, mulai dari bahan baku, bahan tambahan pangan, hingga bahan penolong. Setiap ingridien yang ditambahkan umumnya memiliki fungsi dan manfaat tertentu. Oleh sebab itu, industri pangan perlu mengetahui secara tepat kebutuhan dalam formulasi dan prosesnya. Namun hal utama dan pertama yang harus dipertimbangkan oleh industri adalah aspek keamanan pangannya. Pemilihan dan penggunaan ingridien pangan harus menjamin, bahkan meningkatkan keamanan produk pangan. Karena itu, industri pangan juga harus mempelajari secara cermat regulasi penggunaan ingridien, termasuk batas maksimum, pelabelan, dan lainnya.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya lokal. Beberapa perusahaan nasional telah berhasil berinovasi mengembangkan potensi tersebut, sehingga mampu menembus pasar internasional. Keberhasilan ini perlu diakselerasi dan diikuti oleh bahan-bahan indigenous lainnya, sehingga memiliki nilai tambah dan daya saing.

Mengingat pentingnya ingridien dalam inovasi pangan, FOODREVIEW INDONESIA kembali mengulasnya secara khusus pada edisi ini. Kami berharap, informasi yang diberikan bermanfaat bagi inovasi ingridien di Indonesia.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat.
Pemimpin Redaksi

Prof. Purwiyatno Hariyadi

Daftar Isi
Forum
Food info-lintas pangan

Overview

  • Clean Label and Free From Lead Move to Mainstream
    Clean label has moved on beyond being a trend and is now regarded as standard in the food industry.

ASOSIASI

  • Diskusi Terbatas GAPMMI dengan WANTIMPRES

INGRIDIEN

  • The Beauty of Food Colouring
    Warna merupakan parameter pertama yang sering menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih produk pangan. Tidak jarang konsumen mengidentifi kasi mutu suatu produk melalui warnanya.
  • Variasi Non Dairy Creamer
  • Matcha Teh Hijau Khas Jepang Kaya Manfaat

REGULASI

  • Kajian Keamanan BTP
    Menurut Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan, pangan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

BAKERY CORNER

  • Maltogenic Amylase, New Ingredient for Antistaling of Bakery Product
    Setelah Perang Dunia Kedua, aplikasi enzim terus meningkat karena kemajuan dalam industri mikrobiologi dan rekayasa biokimia. Saat ini, enzim digunakan di berbagai bidang seperti pangan, pakan, deterjen, tekstil, laundry, penyamakan, obat-obatan, kosmetik, dan industri bahan kimia murni.

DAIRY CORNER

  • Pemilihan Whey Bubuk
    Pada awalnya, whey adalah produk susu yang berwujud cair hasil dari proses pengolahan keju setelah penggumpalan menggunakan asam atau enzim protease. Cairan whey yang dihasilkan dari produksi keju ini disebut cheese whey. Ada juga whey yang dibuat dari proses pembuatan kaseinat dengan menggunakan rennet ataupun dengan cara mengasamkan susu skim (cair).