What's new
Magazine Information
FRI VOL X/5 2015
Editorial
PANGAN FUNGSIONAL: Cita Rasa untuk Kesehatan Nasional

"Let food be thy medicine and medicine be thy food." -Hippocrates (460 BC - 370 BC) "Healthy citizens are the greatest asset any country can have." -Winston Churchill (1874-1965)

Hubungan erat antara pangan, gizi dan kesehatan telah mendorong industri pangan mengembangkan pangan fungsional; yaitu "pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen pangan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu di luar fungsi dasarnya, terbukti tidak membahayakan dan bermanfaat bagi kesehatan". Pemerintah yang pertama menyadari hubungan erat antara pangan, gizi dan kesehatan penduduknya adalah pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang pada saat awal 1980an melakukan studi besar-besaran mengenai hal ini dan sejak tahun 1991, meluncurkan kategori pangan khusus, yaitu FOSHU (Foods for Specified Health Uses). Peluncuran FOSHU ini dilengkapi dengan sistem insentif untuk mendorong industri pangan memproduksi pangan untuk memecahkan masalah berbagai kesehatan yang dihadapi oleh konsumennya. Jepang bisa jadi merupakan Negara yang mempercayai pernyataan dari Hippocrates dan Winston Churchill sekaligus.

Sejak itu berbagai macam produk pangan dengan klaim manfaat kesehatan tersedia di pasar Jepang. Saat ini produk sejenis banyak dipasarkan di Eropa, AS, dan berbagai belahan dunia lainnya termasuk di Indonesia. Sebagai negara yang kaya tradisi jamu dan berbagai obat tradisional, maka potensi pengembangan pangan fungsional sangat besar. Namun, jamu tentu berbeda dengan pangan. Sebagaimana definisinya, pangan haruslah bisa dikonsumsi dan dinikmati berbagai aspek sensorinya –khususnya cita rasa. Tantangan teknologi pangan fungsional ini adalah bagaimana memformulasikan, menyediakan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan pangan yang tidak hanya aman dan bergizi, tetapi juga memberikan kenikmatan sensori, kepraktisan, terjangkau serta sekaligus juga memberikan manfaat kesehatan. Tantangan ini perlu dijawab untuk menjadikan pangan fungsional, cita rasa untuk kesehatan nasional.

Harapan FOODREVIEW INDONESIA, semoga semua pemangku kepentingan pangan fungsional Indonesia bisa bersinergi, menyediakan pangan fungsional untuk kesehatan penduduknya, mendukung daya saing bangsa.

Selamat membaca,
Semoga bermanfaat.
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Daftar Isi

forum

Food info-lintas pangan

OVerview

  • Industri Pangan Fungsional Indonesia: Peluang untuk Membangun Kesehatan Bangsa
  • Health Awareness Drives Food Innovations
  • Potensi Besar Industri Pangan Fungsional Indonesia
  • Konsumen Semakin Peduli terhadap Kesehatan

ASOSIASI

  • Adhi S. Lukman Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum GAPMMI 2015-2020

Ingridien

  • Folat & Asam Folat
  • Stevia- A New Natural Sweetener
  • Functionality of Egg Protein for Muscle Protein Synthesis

TEKNOLOGI

  • Pengering Drum: Cocok untuk Pengembangan Produk Bubur Instan

Bakery Corner

  • Fortification of Biscuits and Cookies: Do It Right

Dairy Corner

  • Susu Rendah Lemak Rendah Karbohidrat